Minggu, 21 September 2025

Alpukat varietas cipedak







 

Alpukat varietas cipedak

 


Sabtu, 06 September 2025

Prosesing Pasca Panen Padi "Rahasia Mempertahankan Mutu Bibit"

Prosesing Pasca Panen Benih Padi Berkualitas


Pemanenan dan Pengeringan


Pemanenan dilakukan ketika gabah sudah matang fisiologis (85–90% bulir padi menguning). Panen yang tepat waktu akan menjaga viabilitas (daya tumbuh) benih agar tetap tinggi. Panen yang terlambat bisa menyebabkan gabah rontok, sedangkan panen terlalu awal membuat benih belum sempurna.

Segera setelah dipanen, padi harus dirontokkan untuk memisahkan gabah dari malai. Perontokan bisa dilakukan secara tradisional atau dengan mesin perontok (thresher). Hasil perontokan harus bersih dari jerami, ranting, dan kotoran lain.

Gabah hasil panen biasanya memiliki kadar air 22–25%. Agar bisa disimpan sebagai benih, kadar air harus diturunkan hingga 12–14%.

Cara tradisional : dijemur di bawah sinar matahari dengan alas terpal.

Cara modern : menggunakan dryer dengan suhu terkontrol (< 40°C).

Pengeringan yang baik mencegah jamur dan menjaga daya kecambah.


Pembersihan (Cleaning)

Setelah kering, gabah dibersihkan dari kotoran, batu kecil, gabah hampa, atau bulir yang rusak. Alat yang biasa digunakan adalah blower, seed cleaner, atau ayakan. Tahap ini penting agar benih murni dan seragam.






Pengemasan 

Benih yang lulus uji dimasukkan ke dalam karung/plastik khusus benih yang kuat, bersih, dan diberi label resmi. Label mencantumkan :